Langsung ke konten utama

Proud to be your self

Daripada menghitung kesukaranmu, cobalah menjumlahkan berkat-berkat yang telah Anda terima! (Dr. Geoffrey Still)

Saat Anda melihat cermin, apa yang Anda perhatikan? Apakah Anda mengagumi diri Anda atau malah mengeluh karena hidung Anda kurang mancung, mata Anda kurang lebar, badan Anda kurang langsing?

Saat Anda berpapasan dengan seorang wanita kaya, apakah yang Anda pikirkan? "Kenapa dia begitu kaya? Wah sepatunya bagus, bajunya juga...."

Jika hal itu sempat terlintas dari benak Anda, maka cepatlah Anda menyadarkan diri Anda sendiri. Tarik diri Anda keluar dari dunia yang menyesatkan itu, dunia mengeluh.

Saatnya untuk mengubah fokus Anda. Di mana fokus Anda, di situ pula seluruh perhatian Anda tercurah.

Jika Anda hanya berfokus pada kekurangan Anda, maka hal itu tidak akan ada habisnya. Anda takkan pernah puas. Muka Anda akan selalu tampak kusut (karena Anda tidak bisa bergembira). Percayalah! Tiap manusia memiliki kekurangan. Nobody's perfect!

Daripada menyoroti kekurangan yang ada dalam diri dan hidup Anda, bagaimana jika kita mulai fokus pada apa yang sudah kita miliki.

Hargailah apa yang Anda miliki. Terima dan cintailah diri Anda apa adanya. Syukurilah apa yang Anda miliki! Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain, itu adalah tindakan yang sia-sia, karena Anda dan orang lain tidak akan pernah sama.

Ingatlah, selama Anda tidak menghargai apa yang Anda miliki saat ini, maka Anda tidak akan pernah memperoleh lebih dari kepunyaan Anda sekarang.

Segala sesuatu yang ada pada Anda itu yang terbaik adanya. Anda diciptakan untuk menjadi Anda dan bukan orang lain.

Demikian juga dengan segala hal yang Anda miliki, keluarga, karir, teman-teman, rumah, sepatu, baju, dan masih banyak lagi, syukurilah itu.

Ketika Anda bersyukur, maka kecantikan alamiah pun terpancar dari dalam diri Anda karena ada kepuasan dalam batin Anda. Dan Anda pun menjadi orang yang berbahagia, karena orang yang puas adalah orang yang berbahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29 YEARS. CONSISTENCY AND FAITHFUL.

Saya sering mendengar kalimat motivasi ini “Jika kita berpikir bisa, kita pasti bisa”. Memang benar. Semua yang terjadi pasti karena dikerjakan dan direalisasikan.catat, direalisasikan ya. sepertinya kebanyakan dari kita terkadang memiliki segudang minat, sejuta bakat, beribu keinginan, tapi tidak berani untuk fokus pada satu tujuan, menggelutinya dan mengolahnya melalui berbagai proses dan ujian untuk menggapai kesuksesan. Seringkali kita melihat, membaca atau mendengar kisah orang orang sukses dan membayangkan bisa menjadi seperti mereka yang sekarang, tanpa mau tahu bagaimana usaha mereka sehingga mereka bisa menjadi seperti sekarang ini. Tentu tidak serta merta mereka tiba tiba berada pada titik ini tanpa adanya sebuah usaha, pengorbanan, keringat, kreatifitas dan lain sebagainya, yang telah mereka lewati. Lalu bagaimana ceritanya dengan orang yang tidak perlu usaha sedari dulu karena orang tuanya memiliki kekayaan yang istilahnya tidak bakal habis tujuh turunan. Oke. Berarti...

Ibu - ibu Zaman Now

Sepertinya sekarang lagi trend pasang kata yang ada embel - embel ' zaman now ' begitu. Entah siapa yang memulai duluan ya, tapi yang pasti bagi saya terdengar lucu dan pas dengan keadaan sekarang yang canggih dan serba digital ini. Semua hal bisa jadi mudah dan gampang, Seperti halnya pada saya, seorang ibu rumah tangga ini misalnya, mau apa - apa tinggal searching di google , kalau bingung mau masak apa hari ini tinggal cari di internet resepnya udah banyak dari mulai resep masakan lokal maupun interlokal ada, mau beli sesuatu tapi malas keluar rumah tinggal beli online saja, mulai dari barang kebutuhan sehari - hari, bentuk padat maupun cair, besar maupun kecil, barang elektronik sampai ke ulekan cabe di dapur pun sudah ada yang jual online, dan lagi aplikasinya udah banyak, tinggal pilih dan download di android masing - masing. Segalanya tampak ringkas dan gampang, bukan? Tentu saja saya menikmati kemajuan teknologi sekarang ini, sampai terkadang saya seperti ...

IBU RUMAH TANGGA : PEKERJAAN MULIA DAN BERHARGA

Saat bangun di pagi hari, biasanya saya menyempatkan waktu untuk merenung sejenak, setelah doa pagi, sebelum saya start untuk memasak dan membereskan pekerjaan rumah. banyak hal yang bisa saya renungkan, dan biasanya itu menyangkut masalah masak apa hari ini, mau buat kreasi apa hari ini, atau mau nulis apa hari ini, dan sebagainya--yang rata - rata semua itu masalah harian. Begitulah kalau sudah ibu ibu ya. Dulu waktu masih gadis, dan masih kerja kantoran, bangun pagi itu biasanya kebanyakan buru - burunya, kebanyakan sibuk dengan persiapan sebelum ke kantor, lalu pada hari libur atau weekend, sering "balas dendam" makanya bangun siang.  Waktu itu gara - gara masih kerja di perusahaan orang, jadi punya job description dimana setiap harinya kita hanya akan berkutat di seputar tugas dan tanggung jawab itu saja, punya jam kerja, dan punya peraturan yang wajib di ikuti oleh karyawan, kalau tidak ya dapat peringatan, atau mungkin dipecat, dan akhirnya tidak dapat gaj...