Judul diatas emang mudah diucapkan...tp utk dilakukan...huuuuftt....tidak selalu mudah. apalagi pd saat kita sdg mengalami hal-hal yang tidak enak, tidak beruntung, kecewa, sakit hati, malu, bosan, merasa direndahkan, tidak dihargai, dst dsb dll and so on...judul diatas tentu saja akan menjadi SANGAT SULIT 100% untuk dilakukan.
Saya sering bertanya - tanya, apa ada sih org yg selalu bisa bersyukur spt itu, walau keadaannya sedang sulit. kalaupun ada, apa benar rasa syukurnya itu tulus? atau hanya dibuat-buat saja, agar orang lain melihat dia adalah org yang selalu bahagia, org yg selalu ceria, pdhl jauh didalam lubuk hatinya dy merasa tertekan, muak, marah, bosan, putus asa, dan sedih. Tp dy hanya memendam perasaannya, menutupi dan menyimpan sendiri penderitaannya entah sampai kapan, hanya sekedar agar orang - orang disekitarnya melihat bahwa ia adalah orang yang selalu bahagia, tidak punya masalah dan selalu semangat. padahal itu cuma acting belaka.
Lalu pada suatu kesempatan, saya mendengar khotbah seorang pendeta di gereja. dia mengatakan kalau "hidup kita itu cuma sebentar saja. paling 70 tahun dan kalau kuat 80 tahun. dan kalau kita sudah mati, kita tidak akan bisa memperbaiki perbuatan2 kita semasa kita hidup, walaupun kita memohon pada Tuhan, merengek, bersujud maupun nangis darah juga, tidak akan ada kesempatan lagi utk kita.
karena itu, kesempatan kita cuma ada pd saat kt hidup saat ini. jgn sia-siakan waktumu hanya untuk menjadi orang yg mudah sakit hati, mudah tersinggung, jadi org yang tidak semangat, yang tidak tau arah tujuan hidupnya. mari kita ubah pola pikir kita. mulai saat ini, hiduplah untuk Tuhan, hiduplah untuk menyenangkan hatiNya, hiduplah untuk memuliakanNya. karena kalau tujuan kita adalah Tuhan, segala sesuatu akan menjadi indah, pribadi kita, prilaku kita, cara pandang kita, dan apa saja yang ada disekitar kita akan menjadi indah".
pada saat saya mendengar itu, tanpa terasa air mata saya jatuh. saya ingin seperti itu, saya ingin mengubah cara berpikir saya. saya ingin menomorsatukan Tuhan dalam segala hal, karena jika Tuhan yang menjadi tujuan hidup saya, semuanya akan menjadi indah dan terasa mudah. saya ingin berubah, dan menjadi orang yang benar2 bisa beryukur setiap saat, dan menjadi orang yang benar-benar bahagia, bukan pura-pura bahagia, bukan pura-pura semangat, bukan pura-pura ceria.
1 Tes 5:18 = "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Gbu Everyone ^_^
Saya sering bertanya - tanya, apa ada sih org yg selalu bisa bersyukur spt itu, walau keadaannya sedang sulit. kalaupun ada, apa benar rasa syukurnya itu tulus? atau hanya dibuat-buat saja, agar orang lain melihat dia adalah org yang selalu bahagia, org yg selalu ceria, pdhl jauh didalam lubuk hatinya dy merasa tertekan, muak, marah, bosan, putus asa, dan sedih. Tp dy hanya memendam perasaannya, menutupi dan menyimpan sendiri penderitaannya entah sampai kapan, hanya sekedar agar orang - orang disekitarnya melihat bahwa ia adalah orang yang selalu bahagia, tidak punya masalah dan selalu semangat. padahal itu cuma acting belaka.
Lalu pada suatu kesempatan, saya mendengar khotbah seorang pendeta di gereja. dia mengatakan kalau "hidup kita itu cuma sebentar saja. paling 70 tahun dan kalau kuat 80 tahun. dan kalau kita sudah mati, kita tidak akan bisa memperbaiki perbuatan2 kita semasa kita hidup, walaupun kita memohon pada Tuhan, merengek, bersujud maupun nangis darah juga, tidak akan ada kesempatan lagi utk kita.
karena itu, kesempatan kita cuma ada pd saat kt hidup saat ini. jgn sia-siakan waktumu hanya untuk menjadi orang yg mudah sakit hati, mudah tersinggung, jadi org yang tidak semangat, yang tidak tau arah tujuan hidupnya. mari kita ubah pola pikir kita. mulai saat ini, hiduplah untuk Tuhan, hiduplah untuk menyenangkan hatiNya, hiduplah untuk memuliakanNya. karena kalau tujuan kita adalah Tuhan, segala sesuatu akan menjadi indah, pribadi kita, prilaku kita, cara pandang kita, dan apa saja yang ada disekitar kita akan menjadi indah".
pada saat saya mendengar itu, tanpa terasa air mata saya jatuh. saya ingin seperti itu, saya ingin mengubah cara berpikir saya. saya ingin menomorsatukan Tuhan dalam segala hal, karena jika Tuhan yang menjadi tujuan hidup saya, semuanya akan menjadi indah dan terasa mudah. saya ingin berubah, dan menjadi orang yang benar2 bisa beryukur setiap saat, dan menjadi orang yang benar-benar bahagia, bukan pura-pura bahagia, bukan pura-pura semangat, bukan pura-pura ceria.
1 Tes 5:18 = "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Gbu Everyone ^_^
Komentar